Rangkuman CCNA 200-301 - Switching Technologies (Part 1 - VLAN, Trunking, Inter-VLAN Routing, CDP)
Disclaimer
Tulisan ini dibuat sebagai rangkuman dari serangkaian proses belajar CCNA 200-301 yang sudah dilalui penulis, baik itu dari belajar mandiri, belajar dari buku, training, dll.
Tidak ada jaminan dari penulis jika terdapat ketidaksesuaian karena adanya perubahan kebijakan dari Cisco maupun karena perkembangan teknologi di masa mendatang.
Teknologi Switching Pada Perangkat Cisco
Berdasarkan bisa atau tidaknya untuk dikonfigurasi, switch dapat diklasifikasikan menjadi Managable dan Unmanagable switch.
Sedangkan berdasarkan fitur dan kemampuannya, switch dapat diklasifikasikan menjadi
L2 Switch, adalah switch yang hanya bisa menjalankan fitur fitur di Layer 2.
Contoh: Catalyst 1000, 2960-X
L3 Switch (Multi-layer Switch) mampu menjalankan fungsi switch Layer 2 dan beberapa fungsi L3 yang umunya terdapat pada router.
Contoh:
Layer 2/3 hybrid, Switching + routing VLAN sederhana:
Catalyst 3560, 3750, 3850, 9300, 9500, Nexus 6000
Full Layer 3: Catalyst 6500, modular Nexus series
Virtual LAN (VLAN)
Berfungsi untuk "Mempartisi" sebuah switch menjadi beberapa network secara logical
Manfaat VLAN
Mengelompokkan user sesuai kebutuhan. Misal per department atau per fungsi.
Memecah broadcast domain (segmentasi jaringan), mencegah cross-talk (user di subnet A bisa nguping traffic di subnet B).
Meningkatkan keamanan jaringan, terutama dari attack yang berbasis pada L2.
Menyederhanakan infrastruktur jaringan. Misal: 1 tarikan kabel bisa untuk multiple jaringan virtual/subnet.
VLAN Identifier
Rentang keseluruhan: 0–4095 (12-bit field)
0: Reserved untuk priority tagging (QoS), bukan VLAN data biasa
1–1005: Normal VLAN range
1: Default VLAN (manajemen), selalu ada di semua switch
2–1001: VLAN normal yang bisa dibuat dan digunakan secara bebas
1002–1005: Reserved Cisco untuk legacy (Token Ring/FDDI); tidak dapat dihapus/tidak digunakan untuk data
1006–4094: Extended VLAN range (hanya didukung pada perangkat & IOS tertentu, umumnya VTP v3 atau mode transparent)
4095: Reserved untuk wildcard/internal; bukan untuk VLAN biasa
Contoh Konfigurasi VLAN
Dynamic Trunking Protocol
Adalah sebuah protokol pada perangkat Cisco yang berfungsi untuk menentukan apakah suatu port switch akan dijadikan trunk atau access secara dinamis.
Tabel pasangan port dengan konfigurasi tersendiri
Secara default, port ada dalam mode Dynamic Auto. Pada praktik sesungguhnya, fitur DTP jarang digunakan karena mengkonfigurasi port sebagai trunk/access secara eksplisit lebih direkomendasikan.
Trunking VLAN
Trunk adalah fitur switching yang berfungsi untuk melewatkan beberapa tagged traffic berbeda pada 1 physical link.
Cisco mendukung 2 standar trunking
- IEEE 802.1q: standar yang dibuat oleh IEEE dan tersedia secara cross platform.
- Cisco Inter-switch link (ISL): Cisco proprietary protocol, saat ini sudah ditinggalkan dan tidak digunakan lagi.
Contoh Lab Menggunakan L2 switch
Pada L3 Switch, pada dasarnya sama saja dengan L2 switch, hanya saja terdapat kemampuan routing dan struktur perintah yang sedikit berbeda.
Neighbor Discovery Protocol
Digunakan untuk mengetahui perangkat apa saja yang terhubung ke perangkat cisco (switch). Ada dua protokol NDP yang dikenali oleh Cisco
- CDP (Cisco Discovery Protocol)
CDP adalah protokol proprietary milik Cisco untuk mendeteksi perangkat Cisco lain. Protokol ini secara default berstatus aktif kecuali dimatikan dengan no cdp run.
Switch> enable
Switch# configure terminal
Switch(config)# cdp run # Aktifkan CDP secara global
Switch(config)# interface GigabitEthernet0/1
Switch(config-if)# cdp enable # Aktifkan CDP di interface ini
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# exit
Switch# write memory
Verifikasi:
show cdp neighbors: menampilkan informasi neighbor secara ringkas
show cdp neighbors detail: info lengkap seperti IP, platform, versi
show cdp: status timer, TTL, versi
- LLDP (Link Layer Discovery Protocol)
LLDP adalah protokol standar IEEE 802.1AB, vendor-neutral, berguna untuk mendeteksi perangkat non-Cisco.
Switch> enable
Switch# configure terminal
Switch(config)# lldp run # Aktifkan LLDP secara global
Switch(config)# interface GigabitEthernet0/1
Switch(config-if)# lldp transmit # Izinkan kelola transmit
Switch(config-if)# lldp receive # Izinkan kelola receive
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# exit
Switch# write memory
Verifikasi:
show lldp neighbors: melihat daftar neighbor secara ringkas
show lldp neighbors detail: informasi lengkap seperti port, capabilities
show lldp statistics: statistik LLDP (frame dikirim/diterima etc.)
Inter-VLAN Routing
CDP adalah protokol proprietary milik Cisco untuk mendeteksi perangkat Cisco lain. Protokol ini secara default berstatus aktif kecuali dimatikan dengan no cdp run.
Switch> enable
Switch# configure terminal
Switch(config)# cdp run # Aktifkan CDP secara global
Switch(config)# interface GigabitEthernet0/1
Switch(config-if)# cdp enable # Aktifkan CDP di interface ini
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# exit
Switch# write memory
Verifikasi:
show cdp neighbors: menampilkan informasi neighbor secara ringkas
show cdp neighbors detail: info lengkap seperti IP, platform, versi
show cdp: status timer, TTL, versi
LLDP adalah protokol standar IEEE 802.1AB, vendor-neutral, berguna untuk mendeteksi perangkat non-Cisco.
Switch> enable
Switch# configure terminal
Switch(config)# lldp run # Aktifkan LLDP secara global
Switch(config)# interface GigabitEthernet0/1
Switch(config-if)# lldp transmit # Izinkan kelola transmit
Switch(config-if)# lldp receive # Izinkan kelola receive
Switch(config-if)# exit
Switch(config)# exit
Switch# write memory
Verifikasi:
show lldp neighbors: melihat daftar neighbor secara ringkas
show lldp neighbors detail: informasi lengkap seperti port, capabilities
show lldp statistics: statistik LLDP (frame dikirim/diterima etc.)
Post a Comment for "Rangkuman CCNA 200-301 - Switching Technologies (Part 1 - VLAN, Trunking, Inter-VLAN Routing, CDP) "
Post a Comment